Adisumarmo gugur dalam usia 26 tahun dan dikebumikan di Pemakaman (kini Taman Makam Pahlawan) Semaki, Yogyakarta. Gelar Pahlawan Nasional disematkan pada pada 9 November 1974 dengan Kepres No.071/TK/1074. Namanya diabadikan di Bandara Solo yang kini bernama Bandara Internasional Adisumarmo.
Sedangkan Abdulrachman Saleh yang saat gugur berusia 38 tahun, dikuburkan di Pemakaman Kuncen dan pada 14 Juli 2000, dipindah ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU, Bantul, Yogyakarta.
Gelar Pahlawan Nasional juga disematkan padanya via Kepres yang sama, dan namanya diabadikan sebagai nama Bandara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur. Kepres yang sama pula juga diresmikan untuk menetapkan Adisutjipto sebagai pahlawan nasional.
Pemakamannya di Kuncen I, turut dipindahkan berbarengan dengan makam Abdulrachman Saleh ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU di Bantul. Adisutjipto tak ketinggalan diabadikan, untuk menggantikan nama Lanud Maguwo, menjadi Bandara Adisutjipto.
(Randy Wirayudha)