“Ranjang kayu di dua kamar itu, cangkir, teko minum, kursi, ditarik tahun 1961 ke museum di Bandung (Museum Mandala Wangsit Siliwangi-red). Dia bilang mau ditaruh di museum biar enggak rusak. Kita cuma dikasih itu doang, penghargaan dari Pangdam,” tambah ibu satu anak ini.
Rumah Rengasdengklok ini juga sejatinya sudah tak berlokasi di tempat yang asli seperti dulu. Keluarga terpaksa memindahkan rumah yang awalnya berlokasi di pinggir Sungai Citarum itu akibat abrasi air sungai.
“Dulu rumah dekat Sungai Citarum, tapi kena abrasi. Dipindahlah tahun 1957, dibongkar semua dan dipindah secara gotong royong bersama warga sekitar,” tandas Iin. (awl)
(Susi Fatimah)