Direktur Utama PT Pelindo II, Richard Joost Lino (Foto: Heru Haryono/Okezone)
JAKARTA - Kisruh yang terjadi di area bongkar muat peti kemas (dwelling time) Tanjung Priuk, Jakarta Utara, menarik perhatian banyak kalangan. Menyikapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan sidak ke kantor PT Pelindo II dan menegur pejabat terkait untuk segera memperbaiki manajemen di tempat tersebut.
Bahkan, beberapa hari lalu, Bareskrim Mabes Polri turun tangan dengan menggeledah ruangan Dirut Pelindo II,
Richard Joost (RJ) Lino, atas dugaan tindak kriminal terkait
dwelling time yang tidak normal di area bongkar muat peti kemas itu.
Atas kasus itu, pengamat politik, Hendri Satrio mengatakan, bahwa dugaan tindak pidana di tempat itu merupakan ujian bagi kekompakan Kabinet Kerja Jokowi yang baru saja dirombak.
Dia menilai saat RJ Lino nampak tak terima dan bahkan mengancam mengundurkan diri, serta dugaan pembiaran oleh Menteri BUMN, Rini Soemarmo menjadi bukti atas ujian tersebut.
“Sekali lagi kepemimpinan Jokowi sebagai presiden diuji. Kabinet juga tengah dapat ujian. Bila benar Menteri Rini izinkan Lino menggertak Jokowi, maka
Kabinet Kerja perlu dievaluasi kembali,” ujarnya melalui pesan singkat kepada
Okezone.
Dasar argumentasi Hendri tersebut tentu sangat beralasan. Mengingat pada tanggal 14 Agustus 2015 lalu, Jokowi dengan tegas mengatakan akan memperbaiki kekompakan Kabinet Kerja yang dipimpinnya demi meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Akan tetapi, melihat fakta yang terjadi terkait kasus dwelling time itu, Hendri mengatakan kekompakan menteri Kabinet Kerja hingga kini belum berjalan maksimal. “Menteri seyogyanya harus loyal pada Presiden,” tandasnya.
(Randy Wirayudha)