“Secara langsung tetap prihatin dengan adanya pernikahan itu. Kami merasa itu bisa menodai pulau kita. Karena kami percaya ada skala dan niskala, dan bisa menggangu keseimbangan Pulau Bali, pada intinya mereka ini telah menodai atau mencederai budaya kita,” terangnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Made Pande Yudha, warga Sumatera yang tinggal di Bali. Dia mengatakan, tidak mendukung adanya pernikahan sejenis dilakukan di Bali.
"Memang itu hak mereka tapi, budaya kita belum menerima adanya pernikahan sejenis. Ya kami meminta mereka juga menghormati keadaan di sini," tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, di Bali sangat mempercayai adanya krama, setiap ada peristiwa pasti akan disucikan. "Adanya pernikahan sejenis ini menurut saya membuat kotor dan sudah menodai adat budaya kita," tutupnya.
Seperti diketahui, Indonesia melarang adanya pernikahan sesama jenis, seperti yang terlampir dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang pernikahan.
(Susi Fatimah)