Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Operatie Kraai: Detik-Detik Agresi Militer Belanda II

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 19 Desember 2015 |08:01 WIB
<i>Operatie Kraai</i>: Detik-Detik Agresi Militer Belanda II
Ilustrasi AMB II. (Foto: Randy Wirayudha/Okezone)
A
A
A

Di sisi lain, serangan ke Yogyakarta itu sedianya sudah diajukan untuk dimintai persetujuan ke Parlemen Belanda. Namun baru bisa terlaksana pada Desember 1948, setelah terjadi perdebatan alot di antara para politisi Belanda di Den Haag.

“Terlepas dari pro kontra elite politik Belanda, akhirnya parlemen Belanda memutuskan, ‘tindakan pengamanan dan menegakkan ketertiban di Yogya. Setelah itu, Spoor mendapat lampu hijau untuk menjalankan agresi,” ujar penggiat sejarah, Wahyu Bowo Laksono kepada Okezone.

“Pengumuman pun dilayangkan lewat radio Belanda, kalau mereka tak lagi terikat Perjanjian Renville pada tanggal 18 Desember jam 12 tengah malam (atau 19 Desember pukul 00.00),” tambahnya.

Namun pengumuman radio Belanda itu baru disiarkan pada Minggu pagi, 19 Desember 1948, ketika Landasan Udara Maguwo, Yogyakarta (Kini Lanud Adisoetjipto), sudah dikuasai pasukan elite Belanda, Korps Speciale Troepen (KST).

Detik-detik akan datangnya serangan itu sedianya sudah mulai dirasakan pihak Indonesia. Kolonel Tahi Bonar Simatupang dalam buku ‘Doorstoot naar Djokja’, bahkan sudah menaruh curiga ketika delegasi Belanda di KTN menyatakan akan ada pengumuman penting pada Minggu pagi, 19 Desember 1948.

“Tidak masuk akal, masak mereka mengeluarkan pengumuman penting pada hari Minggu pagi? Sewaktu mereka melakukan agresi 21 Juli 1947, (Gubernur Jenderal Hubertus) van Mook tanpa perasaan mengatakan bahwa beberapa jam sebelumnya, pasukannya sudah melintasi garis demarkasi. Apa tidak mungkin mereka juga akan melakukan pendadakan serupa?,” seru Kol. Simatupang pada Wakil Presiden, Mohammad Hatta.

“Apa mereka sudah gila? Bagaimana mungkin mereka berani menyerang republik, sementara anggota KTN bersama semua staf dan wartawan asing masih berada di Kaliurang (utara Yogya)? Tenang-tenang sajalah,” jawab Hatta.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement