Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Operatie Kraai: Detik-Detik Agresi Militer Belanda II

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 19 Desember 2015 |08:01 WIB
<i>Operatie Kraai</i>: Detik-Detik Agresi Militer Belanda II
Ilustrasi AMB II. (Foto: Randy Wirayudha/Okezone)
A
A
A

Di sisi lain, Jenderal Spoor sebagai perwira tertinggi pelaksana operasi mulai memerintahkan persiapan sejak 19 Desember 2015 dini hari. Operatie Kraai yang diusung Spoor, punya tiga misi.

Pertama, menangkap pimpinan sipil dan militer republik. Kedua, menguasi sentra politik dan militer. Ketiga, omsingelen en uitschakelen – melakukan aksi pengepungan sekaligus menghancurkan konsentrasi perlawanan bersenjata tentara republik.

“Belanda menyerang dengan kekuatan dua kompi KST dari Lanud Andir (kini Lanud Husein Sastranegara, Bandung), dua batalion baret hijau, T Brigade (Tijger Brigade) pimpinan Letkol van Langen dari Lanud Kalibanteng (Kini Bandara Achmad Yani, Semarang),” tambah Wahyu.

“Pasukan darat itu mengepung Yogya dari arah Solo, perbatasan Gombong, Kroya dan Ambarawa. Itu ada tiga divisi KL (Koninklijke Landmacht/AD Belanda), 23 Batalion KNIL, ditambah kavaleri, artileri didukung pesawat angkut dan pesawat tempur,” imbuhnya lagi.

“Tapi dari kesaksian pasukan TNI saat itu yang jaga perbatasan (garis demarkasi) Kebumen-Gombong, tidak banyak yang tahu bahwa infantri pelopor Belanda merangsek ke Yogya, menyamar dengan kendaraan PBB sejak 18 Desember malam,” sambung Wahyu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement