JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjend Pol Tito Karnavian memastikan pelaku teror bom kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat adalah kelompok ISIS. Menurutnya, kini, ISIS mengubah strateginya dari yang dulu menjalankan operasi hanya di Suriah dan Irak, kini melancarkan operasi di luar wilayah tersebut.
"ISIS ini mengubah strategi, dulu strateginya hanya menggunakan operasi di Syria (Suriah) dan Irak. Tapi kemudian ada perintah dari amirnya, Abubakar Baghdadi, untuk melakukan operasi di luar wilayah Irak dan Syria," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 14 Januari 2016.
Kemudian, dibentuklah cabang ISIS di seluruh dunia yang kini tersebar di wilayah Eropa seperti di Perancis dan Turki, Afrika Utara, dan Asia Tenggara. Sel-sel ISIS yang ada di Asia Tenggara terdapat di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
"Khusus yang di Asia Tenggara ini ada satu orang tokoh yaitu Bahrun Naim yang ingin mendirikan Khatibah Nusantara, dia ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara," ujar dia.
Bahrun Naim inilah yang kini menjadi target polisi. Pria yang dilaporkan menghilang semenjak tahun 2015 dan diyakini sudah bergabung dengan ISIS, diperkirakan bersembunyi di Raqqa, Suriah.
Diketahui, apabila Bahrun Naim sempat ditangkap pada tahun 2010 dan tahun 2014 karena kasus kepemilikan peluru dan senjata api ilegal. Pihak kepolisian dalam hal ini, mempunyai bukti atas keterlibatan Bahrun atas tragedi Bom Sarinah.
“Tahun 2010 dan 2014, Naim sempat ditangkap karena kasus senjata api dan kepemilikan peluru, tetapi ia melarikan diri ke Suriah dan gabung bersama ISIS di Raqqa,” tuturnya.