Diamnya Suu Kyi terhadap Muslim Rohingya sangat mengejutkan. PBB sendiri menyebut 800 ribu Muslim Rohingya merupakan minoritas paling tersiksa di seluruh dunia. Ketika ditanya mengenai Muslim Rohingya, Suu Kyi justru menyebut umat Buddha dan Muslim sama-sama menderita di Myanmar.
Pada wawancara dengan BBC pada 2013, Suu Kyi membantah jika negaranya tengah melakukan pembersihan etnis. Ia malah menyebut kekerasan terhadap Muslim Rohingya karena ketakutan terhadap kekuatan Islam di dunia. Respon tersebut dinilai sangat bertentangan dengan fitrah Nobel Perdamaian.
“Saya telah berbicara mengenai Rohingya. Namun, yang mereka inginkan adalah saya mengecam umat Buddha di Rakhine. Saya tidak ingin mengecam Rakhine karena alasan simpel, mereka juga menderita akibat kebijakan yang dikeluarkan junta militer. Saya tidak ingin menyulut api,” ucap Suu Kyi kepada India Today pada 2012.
“Peran saya bukanlah untuk menyulut peperangan di antara dua komunitas, tetapi untuk membawa rekonsiliasi di antara mereka. Saya tidak bisa melakukannya dengan mengecam salah satu komunitas,” imbuhnya.