Profesor Universitas Oxford, Inggris, Azeem Ibrahim, menduga alasan Suu Kyi untuk diam dalam isu Rohingya adalah agar dirinya tidak kehilangan muka di depan calon pemilihnya. Ibu dua anak itu diyakini sangat paham bahwa etnis Rohingya sangat tidak populer di Myanmar.
Orang-orang Myanmar tidak pernah menganggap etnis Rohingya sebagian dari mereka. Etnis Rohingya justru dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Suu Kyi jelas takut dengan membela Myanmar, dia akan menjadi santapan empuk dari kampanye negatif junta militer.
Selain mengenai Rohingya, Suu Kyi juga memiliki kontroversi lain. Ia dituduh munafik karena memuji militer Inggris pada 2013. Padahal, selama 20 tahun ia menghabiskan hidup di penjara di bawah rezim junta militer dan melakukan perlawanan terhadap mereka.
Suu Kyi tertangkap kamera tengah berbincang hangat dengan militer Inggris di Sandhurst. “Penting untuk memiliki tentara yang profesional yang dihormati dan dihargai oleh masyarakat,” ujar Suu Kyi kala itu. Padahal, penyiksaan minoritas di Myanmar dilakukan secara rutin oleh militer di bawah permintaan pemerintah.