Merespons bocoran Panama Papers tersebut, salah satu media cetak yang dikendalikan pemerintah China, Global Times menyebutkan, bocoran tersebut merupakan upaya dari pihak tertentu untuk menargetkan figur-figur politik non negara-negara barat.
“Media-media barat telah mengambil alih interpretasi setiap kali terdapat bocoran dokumen dan Washington (Ibu Kota Amerika Serikat), mendemonstrasikan pengaruh tertentu,” sebut majalah Global Times, dikutip DNA India, Selasa (5/4/2016).
“Sementara informasi negatif yang mengaitkan AS, selalu bisa diminimalisasi. Sedangkan pembongkaran para pemimpin non-barat, seperti (Presiden Rusia, Vladimir) Putin selalu mendapat tambahan pemelintiran berita,” tandas majalah itu.
Di sisi lain, pemerintah China pun memutuskan memblokir kata kunci “Panama Papers” di search engine Weibo. Jika tetap berusaha memasukkan keyword “Panama Papers”, yang nampak di layar hanya akan tertulis “The results may not accord with relevant laws and rules so can't be shown".
(Randy Wirayudha)