Serangan dianggap telah mengganggu pembicaraan damai yang tengah berlangsung di Kuwait antara kubu pemberontak Houthi dan perwakilan mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur al-Hadi.
Menurut Luqman, meskipun Yaman masih terus berkomitmen menjalankan perjanjian genjatan senjata, tapi mereka memiliki hak untuk membalas dan merespons serangan dari Arab Saudi.
Apalagi, Arab Saudi selama ini telah meluncurkan lebih dari 94 kali serangan udara semenjak gencatan senjata yang dimulai pada 11 April 2016. Serangan tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan mengalami luka.
(Ahmad Taufik )