Media Harus Pintar Beritakan Isu Kekerasan Seksual Terhadap Anak
JAKARTA - Komisioner KPI, Agatha Lily menyatakan, dirinya sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menilai kekerasan seksual terhadap anak termasuk dalam kejahatan yang luar biasa.
Menurutnya, dengan meningkatnya angka kejahatan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan menjadi sorotan masyarakat luas.
"Belakangan ini ada isu yang menyentak perhatian masyarakat. Saya lega ketika pemerintah telah menetapkan bahwa kejahatan pada anak adalah kejahatan yang luar biasa," kata Lily di KMPPPA, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).
Di sisi lain, ia menilai media memiliki pernan penting dalam menyampaikan informasi yang lengkap bagi masyarakat. Namun, ia menilai tidak semua kasus kekerasan harus diberitakan secara menyeluruh.
Jika media memberikan informasi yang mendalam, sambungnya, maka akan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat luas.
"Kami sadar betul jurnalis-jurnalis untuk menampilkan fakta. Tapi tidak semua fakta diberikan. Misal, kalau ada sesrorang yang mengalami gangguan mental yang melihat berita ini (kekerasan seksual) maka ia akan memiliki daya tarik untuk melakukan hal itu. Saya tidak mau semata mata nanti memunculkan daya tiru bagi penonton," tandasnya.
Sekedar diketahui, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar workshop bersama seluruh stasiun televisi Nasional, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan juga End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficking Of Children For Sexsual Purproses (Ecpat) dengan tema 'Kejahatan Eksploitasi Seksual Anak (KESKA)' di gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
(Angkasa Yudhistira)
