Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soekarno, Kimilsungia dan Unifikasi Korea

Randy Wirayudha , Jurnalis-Kamis, 12 Mei 2016 |06:02 WIB
Soekarno, <i>Kimilsungia</i> dan Unifikasi Korea
Kim Il-sung (kiri) saat berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Soekarno (Foto: YouTube)
A
A
A

Selain pemberian Kimilsungia yang kini jadi satu dari dua bunga yang dijadikan ikon nasional Korut, penguatan hubungan Jakarta-Pyongyang sedianya sempat juga diwarnai penciptaan sebuah lagu bertajuk “Soekarno-Kim Il Sung”.

Sebagaimana dikutip dari buku ‘Heirs to World Culture: Being Indonesian, 1950-1965’ karya Jennifer Lindsay, lagu itu diciptakan S.W. Kuntjahjo dan diaransemen M. Karatem, untuk menyambut kedatangan Kim Il-sung ke Istana Negara pada 10 April 1965 silam.

Momen pemberian bunga Kimilsungia dan persembahan lagu itu, merupakan balasan kunjungan kakek pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-un tersebut, setelah sebelumnya pada medio November 1964, Presiden Soekarno bertamu untuk kali pertama ke Pyongyang, Ibu Kota Korut bersama rombongan 70 delegasi.

Ketika itu, Indonesia belum punya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) seperti sekarang yang ada di Pyongyang, melainkan baru sekadar kantor pewakilan setingkat Konsulat Jenderal, pasca-lahirnya hubungan diplomatik Indonesia-Korut pada 1961.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement