Hingga kini belum diketahui siapa pemilik mobil Grandmax berwarna silver itu. Pihak Buser sempat melakukan pengecekan di beberapa rekaman kamera CCTV dekat tempat kejadian perkara (TKP), namun tetap saja pelat nomor mobil tak terlihat.
Saat dilakukan pengecekan, tanggal kedaluwarsa yang tertera di bungkus vaksin itu pun masih lama. Alhasil, penyidik Krimsus Jakarta Barat itu pun heran mengapa vaksin tersebut ditinggal pemiliknya.
Kendati demikian, Didik belum mengetahui apakah vaksin itu palsu atau bukan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kandungan yang ada dalam vaksin tersebut.
"Kita belum bisa mengatakan itu (palsu), kan itu nanti perlu dicek dulu. Akan kita lakukan minta pihak-pihak terkait yang berkompeten untuk mengecek apakah itu vaksin benar atau tidak kita kan belum tahu, kita melangkah kesana. Sudah kita lakukan koordinasi. Tim lagi berjalan di lapangan," tandasnya.
(Fiddy Anggriawan )