Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemarahan George Bush ketika Mendengar Serangan 9/11

Silviana Dharma , Jurnalis-Minggu, 11 September 2016 |17:06 WIB
Kemarahan George Bush ketika Mendengar Serangan 9/11
George W Bush saat mendengar serangan kedua menghantam WTC. (Foto: Reuters)
A
A
A

Ia membuka kisahnya dengan kebingungan para staf. Semua mengelilingi presiden dan mencoba mencari solusinya. Fleischer bersikeras bahwa sang presiden harus diberi laporan lengkap lebih dulu mengenai situasi terkini di lapangan. Lalu menyusun pidatonya, sebelum bicara di hadapan media massa.

Dilansir dari Independent, Minggu (11/9/2016), pria kelahiran Connecticut 6 Juli 1946 itu meminta waktu untuk menenangkan pikirannya. Dia tidak ingin membuat rakyatnya semakin panik, dengan mendengarnya bicara dalam kondisi terbakar amarah. Tuduhan pertamanya saat itu adalah terorisme.

“Kita akan menangkap para bedebah itu. Kita sudah dalam kondisi perang,” tukasnya dalam pembicaraan lewat sambungan telefon dengan Wakil Presiden Dick Cheney dari atas pesawat.

Kemarahannya masih terus berkobar setelah dia menutup telefon. Bush berbalik dan berkata kepada pelayannya, “saat kita tahun siapa yang melakukannya, mereka tidak akan suka mengetahui saya presidennya. Seseorang harus membayar untuk ini. Saya tidak sabar untuk mengetahui siapa yang melakukan semua ini.”

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement