Anak pertama Mukarromah ini menuturkan, menurunnya minat warga untuk berobat ke tempatnya terjadi sejak 2013. Sedikit demi sedikit, warga mulai meninggalkan praktik pengobatan Ponari.
"Kalau sekarang tidak tentu. Kadang ada satu atau dua, kadang juga tidak ada sama sekali," tambah Ponari sembari memainkan gadget-nya.
Hal itu senada dengan yang disampaikam Mukarromah. Berdasarkan penuturannya, penghasilan Ponari sebagai dukun cilik sudah tak sebanyak dulu lagi, bahkan cenderung turun drastis.
"Pendapatan tidak tentu, karena memang sehari itu tidak mesti ada yang berobat. Tidak seperti dulu lagi," tutur Mukarromah sambil menggendong anak keduanya yang masih kecil.
Mukarromah sendiri menyatakan tak tahu persis berapa rupiah yang didapat dari hasil praktik pengobatan anaknya kala itu. Sebab, minimnya pengetahuan membuat Mukarromah memilih memasrahkan semua uang hasil pengobatan kepada saudaranya untuk ditabung di bank.