ST LOUIS – Calon presiden Amerika Serikat 2016 dari Partai Republik, Donald Trump terlibat skandal pelecehan seksual dalam rekaman wawancara dengan Billy Bush 11 tahun lalu. Isu tersebut menjadi batu sandungan bagi Trump sepekan sebelum debat capres AS kedua dihelat di Washington University pada Minggu 9 Oktober pukul 21.00 (atau Senin 10 Oktober pukul 08.00 WIB).
Sejurus kemudian, sang juragan real estate New York menyampaikan penyesalannya kepada publik lewat video. Dia mengakui kecerobohannya dalam berkata-kata dan meminta maaf kepada seluruh perempuan yang merasa tersinggung dengan ucapannya tersebut.
Namun begitu, di akhir video dia tidak lupa melancarkan serangan balik kepada lawan politik yang diyakini telah mencuatkan kembali rekaman tahun 2005 itu ke permukaan. Dia berjanji akan menyewa jaksa untuk menyelidiki Hillary Clinton jika sampai terpilih jadi presiden, menyebut Bill Clinton sebagai pelaku pelecehan seksual terburuk dalam sejarah politik AS dan mengatakan kalau rivalnya itu seharusnya malu karena telah andil mengintimidasi para korban suaminya.
“Tidak ada seorang pun dalam sejarah politik AS yang bisa begitu melecehkan perempuan (selain Bill Clinton). Saya hanya (melecehkan perempuan) dengan kata-kata, tetapi dia melalui perbuatan,” tukasnya dalam debat capres AS 2016 kedua, seperti dikutip dari ITV, Selasa (11/10/2016).
Mengenai janjinya untuk membeberkan kasus pelecehan seksual oleh suami capres Demokrat, Trump merealisasikan ucapannya dengan menggelar konferensi pers sejam sebelum debat capres kedua dimulai.
Dalam konpers informal yang ditayangkan lewat Facebook, duda dua kali itu menghadirkan empat perempuan yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual Bill Clinton. Mereka adalah Kathy Shelton, Paula Jones, Juanita Broaddrick dan Kathleen Wiley.
“Trump adalah orang yang suka mengucapkan kata-kata buruk, tetapi Bill Clinton memerkosa saya,” aku Juanita Broaddrick, salah seorang korban yang dibawa Trump.
Skandal perselingkuhan Presiden AS ke-42 tersebut telah menjadi rahasia umum. Kasus yang paling mengancam keutuhan rumah tangganya dengan Hillary adalah permainan cinta Bill dengan staf magang Gedung Putih, Monica Lewinsky.
Sepekan lalu, seorang anak mantan pelacur bicara ke media bahwa Bill Clinton adalah ayahnya tetapi menolak mengakui dia dan ibunya. Dalam pengakuannya, sang ibu pernah membawanya menemui ayah biologisnya itu. Namun berakhir diusir oleh Hillary dan dipaksa memutus hubungan dengan ayahnya.
(Silviana Dharma)