GAINESVILLE – Surat-surat suara telah berdatangan ke tempat perhitungan suara sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat dimulai pada 8 November 2016. Sedikitnya 37 juta pemilih sudah mengirimkan keputusannya kepada penyelenggara pemilu, baik melalui e-mail atau datang sendir ke tempat pemungutan suara (TPS) per Jumat 4 Oktober siang waktu setempat.
Perhitungannya dipercayakan kepada profesor Michael McDonald dari University of Florida dan hasilnya diperbaharui dari hari ke hari. Diwartakan Business Insider, Minggu (6/11/2016), sejauh ini capres Demokrat, Hillary Clinton menjadi pihak yang paling diuntungkan.
Banyak masyarakat Amerika Latin yang menetap di AS memilih dia. Suara terbanyak antara lain ditunjukkan oleh pemilih dari negara bagian Arizona, Florida dan Nevada. Meski begitu, capres Republik masih memiliki peluang menang, karena dukungannya menguat di Iowa dan Ohio.
“Saya rasa, kedua negara bagian itu (Iowa dan Ohio) akan menjadi pisau cukur yang mematikan bagi Hillary pada malam pilpres nanti,” kata McDonald. Sementara itu, kedua kandidat tengah berjuang mencari dukungan di Nevada, North Carolina, Florida dan Ohio.
Profesor ilmu politik di University of Florida, Daniel Smith memaparkan lebih rinci bahwa jumlah pemilih yang datang sendiri ke TPS untuk memberikan suaranya sejauh ini sudah 429 ribu orang. Jumlah ini meningkat 152 persen dibanding 2012.