Amerika Serikat dan sekutunya menjuluki Fidel Castro, "Iblis". Sebaliknya, sosok Fidel Castro dikagumi oleh kaum aliran kiri di dunia, termasuk sosialis Amerika Latin dan Afrika.
Transformasi Kuba dari bekas negara jajahan Amerika dan menjadi merdeka merupakan wujud perlawanan Fidel Castro terhadap Washington. Pria berjenggot tersebut berhasil menundukkan kekuatan sembilan presiden AS yang membombardirnya secara berturut-turut.
Ia berhasil menangkis invasi Amerika yang didukung CIA di Teluk Babi pada 1961, serta berhasil menggagalkan upaya pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya. Fidel Castro menjalin aliansi dengan Moskow serta membantu memicu Krisis Misil Kuba pada 1962. Selama 13 hari lamanya, Kuba dan Rusia terlibat konfrontasi dengan Amerika Serikat. Dan dari aksinya ini Fidel Castro nyaris membawa dunia ke dalam perang nuklir.
Mengenakan seragam militer hijau dan mengunyah cerutu adalah gaya ciri khas utama Fidel Castro selama bertahun-tahun kekuasaannya. Ia terkenal dengan pidatonya yang berisi retorika menyala-nyala ditujukan untuk menyindir Amerika Serikat.
Di negaranya, ia menyapu bersih kapitalisme dan memenangkan dukungan terkait kebijakannya mendirikan sekolah dan rumah sakit bagi orang miskin. Selain itu, Fidel Castro juga menciptakan legiun bagi musuh dan kritikus yang dikonsentrasikan di wilayah pengasingan di Miami bagi mereka yang melarikan diri.
Pada akhirnya, bukan upaya gempuran dari Washington maupun runtuhnya komunisme Soviet yang mengakhiri kekuasaan Fidel Castro. Gerogotan penyakitlah yang memaksanya menyerahkan kekuasaannya kepada adik laki-lakinya, Raul Castro, pada 2006. Raul resmi menjadi presiden Kuba pada 2008.