Meskipun selalu memuliakan kakaknya, setelah mengambil alih kekuasaan, Raul Castro mengubah beberapa kebijakan di Kuba. Ia memperkenalkan reformasi model ekonomi pasar dan setuju dengan wacana membangun kembali hubungan diplomatik dan mengakhiri permusuhan dengan Amerika Serikat pada Desember 2014.
Enam minggu pascawacana tersebut dibuat, Fidel Castro ditawari untuk mendukungan tercapainya kesepakatan damai tersebut. Publik pun bertanya-tanya, apakah Fidel Castro akan menyetujui untuk mengakhiri permusuhan dengan musuh lamanya atau tidak.
Di penghujung hidupnya, Fidel Castro menyaksikan kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Kuba awal tahun ini. Sebuah perjalanan pertama seorang presiden AS ke Kuba sejak 1928.
Sejak tak lagi menduduki kursi kekuasaan, Fidel Castro mengisi hari-harinya dengan menulis di surat kabar. Ia mengomentari berbagai permasalahan dunia. Tak hanya itu, sesekali bertemu dengan para pimpinan negara lain meski tengah tinggal di semi-pengasingan.
Kematian Fidel Castro memunculkan pertanyaan tentang masa depan Kuba. Tapi tampaknya hal ini tidak akan memicu krisis karena Raul Castro (85) adalah pemimpin yang tegas dan menempatkan dirinya secara kuat pada kekuasaannya.(rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)