Perjumpaan Trump-Romney tersebut merupakan pertemuan tatap muka kedua kalinya dalam jangka waktu 10 hari.
Menteri luar negeri AS nantinya akan menjadi wajah Amerika di mata dunia. Ia akan bertugas untuk meyakinkan negara sekutu AS yang sempat khawatir dengan retorika Trump di masa kampanye.
Namun, dipilihnya Romney sebagai menteri luar negeri sejauh ini masih sebatas spekulasi. Romney diketahui memiliki pendangan yang bertentangan dengan Trump terkait Rusia. Trump sempat melontarkan pujian dan kekagumannya pada Presiden Rusia, Vladimir putin sebagai sosok yang berpengaruh dalam perkembangan Amerika, sedangkan Romney dikenal anti-Rusia.
(Rifa Nadia Nurfuadah)