Di Magelang dan Ambarawa, terjadi beberapa aksi pelucutan senjata Tentara Keamanan Rakyat (TKR) oleh sekutu. Saat tengah menarik mundur pasukan dari Magelang ke Ambarawa, sekutu menduduki dua desa.
Percobaan perebutan dua desa itu dilakukan Letkol Isdiman, Komandan TKR Resimen XVIII yang nahasnya gugur dalam baku tembak, 27 November 1945. Kematian Letkol Isdiman melecut kemarahan Kolonel Soedirman, Komandan TKR Divisi V.
Revans pun coba “disutradarai” Kolonel Soedirman dengan mengumpulkan beberapa perwira TKR lainnya pada 11 Desember 1945. Pak Dirman mengemukakan taktik Supit Urang atau Mangkara Yudha.
Taktik ini merupakan taktik klasik dari zaman Kerajaan Majapahit dengan menjepit dari berbagai sisi dengan cepat dan serentak. Pak Dirman tahu bahwa kondisi persenjataan semua pasukannya tak selevel dengan sekutu, namun Pak Dirman merasa tetap harus mengadang sekutu demi menetralisir ancaman terhadap Yogyakarta.
“Ambarawa harus kita rebut dengan serangan serentak, karena Ambarawa merupakan kunci bagi mereka untuk menguasai seluruh Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ini akan membahayakan posisi republik. Serangan serentak dimulai besok pagi (12 Desember 1945) pukul 04.30. Selamat berjuang, Allah SWT bersama kita, Amin. Merdeka!,” cetus instruksi Kolonel Soedirman.
Benar, pada 12 Desember 1945 sekira waktu subuh pukul 04.30, dentuman mitraliur menyalak-nyalak ke posisi-posisi sekutu dari pihak republik. Serangan itu serentak terjadi di sejumlah sektor dengan ujung tombak Resimen Kedu Tengah pimpinan Letkol M Sarbini dengan tiga batalyon di bawah komando Mayor Soerjo Soempeno, Mayor Koesen dan Mayor Ahmad Yani.
Ujung tombak serangan juga diperkuat Divisi V yang dipimpin langsung Kolonel Soedirman, Batalyon X dari Divisi IX Yogyakarta pimpinan Mayor Soeharto, Divisi X Surakarta pimpinan Letkol Soenarto Koesoemodihardjo, serta Divisi IV Salatiga pimpinan Letkol Soeadi.
Dalam palagan ini, Pak Dirman juga mengikutsertakan rakyat dan barisan-barisan pemuda, seperti Tentara Rakyat Mataram, Barisan Macan, Laskar Rakyat, BPRI dan Angkatan Muda Republik Indonesia.