Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

NEWS STORY: KRI John Lie & Kiprah Pelaut Tionghoa Veteran Perang Dunia

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 28 Januari 2017 |09:28 WIB
NEWS STORY: KRI John Lie & Kiprah Pelaut Tionghoa Veteran Perang Dunia
Laksamana Pertama John Lie (Foto: Yayasan Nabil/Buku Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran)
A
A
A

KALA republik ini masih bayi, tak sedikit ada kejadian atau tokoh yang kalau tak pernah eksis, perjalanan sejarah bangsa takkan seperti sekarang. Satu di antara tokoh pembeda itu adalah John Lie.

Ya, dia seorang Tionghoa asal Manado kelahiran 9 Maret 1911 yang punya nama asli Lie Tjeng Tjoan. Meski seorang Tionghoa, rasa nasionalismenya tak kalah “merah” dari tokoh-tokoh pribumi hingga diakui sebagai salah satu pahlawan nasional serta diabadikan di salah satu kapal Multi Role Light Frigate KRI John Lie (358).

Kapal canggih milik TNI AL itu resmi bertugas pada 2014 setelah dibeli dari produsen asal Glasgow, Skotlandia, BAE Systems Marine. Berbobot 1.940 ton, KRI John Lie (358) mampu berlayar denga kecepatan 30 knot (56 km/jam).

Kapal itu dilengkapi persenjataan Oto Melara 76mm, REMSIG 30mm, peluncur misil MBDA, serta dua tabung torpedo 324mm. Kapal perang yang juga dipasok berbagai radar dan sensor canggih itu juga bisa membawa satu Helikopter S-70B Seahawk di flight deck-nya.

Kita bisa berbangga pada kapal perang ini yang turut melindungi negeri di lautan. Tapi rasa-rasanya kok enggak lengkap jika hanya bangga pada kapalnya, tapi tidak mengenal dan turut bangga pada figur yang jadi nama kapalnya.

John Lie Muda Berjiwa Petualang

Masa kecil John Lie terbilang berkecukupan karena lahir dari keluarga pemilik perusahaan pengangkutan Vetol Lie Kay Thai. Tapi jiwa petualang menggerakkan John Lie muda merantau ke Batavia (kini Jakarta) untuk jadi pelaut.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement