Pengeboman di Myanmar
Tanggal 9 Oktober 1983, presiden kelima Korea Selatan, Chun Doo-hwan, sedang dalam lawatan resmi ke Yangon, yang masih menjadi ibu kota Burma, dan sedianya akan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan untuk mengenang Aung San -pendiri negara yang juga ayah dari Aung San Suu Kyi.
Namun sebuah bom yang disembunyikan di atap taman makam meledak sebelum Presiden Chun tiba, menewaskan 21 orang, termasuk empat menteri Korea Selatan, dan melukai 46 lainnya.
Presiden Chun selamat karena iring-iringan mobilnya terhambat macet sehingga terlambat beberapa menit dari jadwal semestinya.
Aparat keamanan Mynamar mengidentifikasi tiga agen Korea Utara yang melakukan serangan setelah menerima bahan peledak lewat misi diplomatik Korea Utara. Dua agen Korea Utara itu berhasil ditangkap dan satu tewas ditembak.