27 Februari
Anggota parlemen Korsel mengatakan pembunuh Kim Jong-nam berasal dari Kementerian Keamanan dan Kementerian Luar Negeri Korut.
2 Maret
Korut menyatakan jika Kim Jong-nam kemungkinan terbunuh karena serangan Jantung.
4 Maret
Malaysia mendeportasi tersangka poembunuh Jong-nam asal Korut karena kurangnya bukti.
6 Maret
Malaysia membatalkan program bebas visa bagi Korut yang merupakan buntut dari ketegangan dua negara.
7 Maret
Korut melarang warga Malaysia untuk keluar dari wilayah negaranya. Di saat yang sama, Pyongyang juga meminta Otoritas Malaysia menjamin keselamatan diplomat dan warga Korea Utara di Kuala Lumpur.
9 Maret
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak mengatakan, pemerintahnya akan melakukan negosiasi dengan Korut untuk membebaskan 11 warganya yang 'disandera' Korut.
10 Maret
Dua dari sebelas warga negara Malaysia yang sebelumnya dilarang keluar dari teritorial Korut diizinkan meninggalkan Pyongyang. Dua WN Malaysia tersebut merupakan pegawai World Food Programme (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
11 Maret
Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman mengatakan Korut telah siap untuk memulai negosiasi.
12 Maret
Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein mengaskan, ketegangan antara negaranya dan Korut tidak akan memicu perang.
14 Maret
Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan negaranya akan segera mendeportasi 50 orang warga di tengah memanasnya hubungan dua negara. Warga Korut yang akan dideportasi itu adalah para pekerja di Sarawak karena menyalahi izin tinggal.
(Silviana Dharma)