Satu dari sekian contohnya adalah pembantaian di Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satu korbannya adalah ayah Wieteke van Dort, penyanyi Indo Belanda yang terkenal dengan tembangnya “Geef Mij Maar Nasi Goreng”.
“Apapun yang terjadi dalam sejarah dan jadi fakta, kita harus siap menerima. Memang yang namanya zaman perang, saling bunuh antartentara itu biasa. Tapi beda cerita kalau yang dibunuh itu warga sipil,” sambung Hendi Jo lagi.
“Di zaman 1945-1949, tidak hanya Belanda yang melakukan kejahatan. Kita harus sama-sama mengakui dan menjauhkan diri dulu dari hal-hal politis untuk bisa memahami dan jujur, bahwa sejarah Indonesia-Belanda itu tidak sehitam-putih yang kita pahami selama ini,” tandasnya.
(Randy Wirayudha)