Walau Menang Referendum, Erdogan Tidak Berniat Bubarkan Parlemen Turki
ANKARA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, disebut tidak berniat membubarkan parlemen atau mengadakan pemilu lebih awal walau menang di referendum. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Mehmet Simsek.
Pernyataan itu disinyalir disampaikan oleh Simsek untuk menghilangkan spekulasi yang selama ini ramai dibahas di Ankara. Spekulasi itu menyatakan bahwa partai penguasa, Adalet ve Kalkinma Partisi, memiliki keinginan untuk mengadakan pemilu presiden lebih cepat.
“Kemarin presiden menyatakan dengan jelas bahwa pemilu akan diadakan pada November 2019. Ini sudah sangat jelas. Kami ada pekerjaan yang harus dilakukan,” ujar Simsek, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (17/4/2017).
Simsek menyebut, kemenangan Erdogan pada referendum yang diadakan Minggu 16 April 2017 itu akan mengembalikan stabilitas politik serta mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Wakil PM Turki itu juga sempat menyinggung masalah hubungan negaranya dengan Uni Eropa. Ia menyebut “suara berisik” antara Turki dan Uni Eropa akan meredam usai berakhirnya masa pemilihan di Eropa.
Terkait kemenangan Erdogan di referendum Turki, tidak semua pihak di Ankara puas dengan hasil tersebut. Partai oposisi, CHP, mempertanyakan legitimasi hasil referendum tersebut.
Mereka juga menolak kemenangan Erdogan dan menuntut adanya penghitungan suara ulang. Sebagai catatan, tiga kota terbesar di Turki (Istanbul, Ankara, dan Izmir) semuanya memilih ‘Tidak’ terkait perubahan konstitusi yang direferendumkan.
(Emirald Julio)
