Di urutan ketiga ada Sainkhuu Ganbaatar dari Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP). Ia tidak akan mengikuti putaran kedua pemilu presiden karena kalah 2.000 suara dari Enkhbold.
Pemilu Presiden kali ini juga kurang mendapatkan sambutan dari rakyat. Lebih dari 18.000 pemilih memutuskan golput karena tidak menyukai ketiga kandidat yang ditawarkan. Ketiga kandidat presiden dalam kampanyenya berjanji untuk menyelesaikan krisis nasional. Namun, mereka sama-sama terjerat kasus korupsi.
Mongolia adalah sebuah lahan terpencil dan kaya sumber daya yang dikenal sebagai tempat kelahiran kaisar Mongol Genghis Khan. Negara ini menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Sementara kepala negara, yakni presiden, memiliki wewenang untuk memveto legislasi dan membuat janji peradilan.
(Silviana Dharma)