Kerumunan besar orang berkumpul di ruang sidang pada September 1933, menunggu putusan bagi Papin bersaudara. Hakim menyimpulkan bahwa Christine adalah dalang di balik pembunuhan tersebut. Ia diketahui terlibat perseteruan kecil antara istri Rene, Madame Lancelin sebelum membunuh. Pengadilan juga menyimpulkan bahwa Lea sang adik hanyalah perpanjangan tangan kakaknya.
Meski kesehatan mental mereka turut menjadi pertimbangan hakim. Pengadilan memvonis Christine dengan hukuman mati. Sementara Lea mendapat keringanan karena hanya berperan sebagai kaki tangan kakaknya. Namun, tak lama kemudian hukuman Christine diubah menjadi penjara seumur hidup.

(Foto: The Vintage News)
Christine kembali diterpa depresi dan mulai menolak untuk makan. Ia diketahui tak bisa menerima perpisahan dengan adiknya. Christine Papin lalu meninggal pada 1937 dan Lea bebas dari penjara pada 1941. Lea kemudian tinggal bersama ibunya secara terasing. Berdasarkan beberapa sumber, Lea sempat bekerja di sebuah hotel di Nantes dengan menggunakan identitas palsu.
Lea diyakini meninggal pada 1982, namun hal ini juga belum bisa dikonfirmasi. Pada tahun 2000, pembuat film dokumenter bernama Claude Ventura mengklaim bahwa dia masih hidup. Hingga saat ini keberadaan Lea masih menjadi misteri. Kisah keduanya diangkat dalam film "In Search of the Papin Sisters," yang disutradarai oleh Ventura, di mana Lea digambarkan menjadi perempuan lumpuh karena stroke di hari tuanya. (rav)
(Rahman Asmardika)