Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Okezone Story: Mansa Musa, Orang Terkaya dalam Sejarah yang Mencari Penebusan Dosa

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 15 Agustus 2017 |08:01 WIB
Okezone Story: Mansa Musa, Orang Terkaya dalam Sejarah yang Mencari Penebusan Dosa
Mansa Musa digambarkan dalam Atlas Catalan 1375, salah satu peta dunia terpenting pada abad pertengahan di Eropa. (Foto: Wikimedia Commons)
A
A
A

Dalam adat Bangsa Mali, seorang raja harus menunjuk seorang wakil setiap kali dia melakukan ibadah haji ke tanah suci Makkah atau jika dia melakukan perjalanan panjang lain. Jika raja tidak kembali, wakilnya yang ditunjuk akan mengambil alih takhta.

Hal itu terjadi pada pendahulu Musa, Mansa Abubakari Keita II yang  memulai pencarian untuk menemukan ujung Samudra Atlantik dan tidak pernah terdengar lagi. Sebelum mengambil alih takhta di tahun 1312, Musa I mengirimkan 2.000 kapal untuk mencari Abubakari Keita II. Ketika tidak ada yang kembali, semua orang sepakat bahwa Musa I adalah Mansa Mali yang sah.

Kekayaan Mansa Musa I hanyalah satu bagian dari warisannya. Dengan mengendalikan rute perdagangan penting antara pantai Mediterania dan Afrika Barat, Mansa Musa menjadikan Timbuktu sebagai pusat kebudayaan dan pembelajaran Islam.

Dia membayar arsitek Andalusía dengan 200 kg emas untuk membangun Masjid Djinguereber, yang masih berdiri sampai hari ini. Mansa Musa juga mendirikan Universitas Timbuktu untuk menarik para ilmuwan dan seniman dari seluruh dunia Islam. Di dalam Kekaisarannya, Mansa Musa I mendorong urbanisasi dengan mendanai sekolah dan masjid.

Mansa Musa Saya pertama kali menarik perhatian dunia pada tahun 1324 saat dia melakukan ibadah haji ke Makkah. Dalam bukunya “Kisah sang Pencari” pelajar Muslim Afrika, Mahmud Kati menuliskan mengenai peristiwa yang mendorong Musa I untuk berhaji.

Kati menulis bahwa Mansa Musa merasa bersalah karena telah menewaskan ibunya, Nana Kankan, secara tidak sengaja. Musa merasakan penyesalan yang mendalam, bertobat dan takut akan pembalasan yang akan diterimanya di hari akhir.

Untuk menebus kesalahan itu, Musa memberikan sumbangan dalam jumlah sangat besar dan memperkuat niatnya untuk berpuasa seumur hidup. Dia juga bertanya kepada ulama terkemuka di masanya, mengenai apa yang bisa dia lakukan untuk menebus dosa besarnya tersebut. Ulama itu menjelaskan bahwa Musa harus meminta pengampunan pada Nabi Allah dan meminta perlindungannya.

“Anda harus mencari perlindungan dengan Nabi Allah, semoga Tuhan memberkati dan menyelamatkannya. Pergilah kepadanya, letakkan dirimu di bawah perlindungannya, dan mintalah dia untuk bersyafaat untukmu dengan Tuhan, dan Tuhan akan menerima syafaatnya," demikian ditulis Kati dalam bukunya sebagaimana dikutip dari Ancient Origin, Selasa (15/8/2017).

Maka pergilah Mansa Musa I menempuh perjalanan sejauh 4.000 mil ke Makkah bersama dengan iring-iringan yang menunjukkan kekayaannya yang luar biasa. Para sejarawan menceritakan iring-iringan Mansa Musa terdiri dari puluhan ribu prajurit, warga sipil dan budak dengan karavan yang memanjang sejauh mata memandang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement