"Guna mengkampanyekan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Menlu Retno menghadiri banyak pertemuan. Tahun lalu, menlu menghadiri 35 pertemuan dan kini jumlahnya sudah 2 kali lipat dalam upaya untuk kampanye kita," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanartha Nasir, dalam press briefing rutin Kemlu, Kamis (14/9/2017).
Tata menambahkan, dalam upaya kampanye tersebut, Indonesia memiliki beberapa prioritas jika menjadi berhasil anggota tidak tetap DK PBB. Prioritas tersebut yaitu, pertama, Indonesia akan ikut berkontribusi menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas tingkat global berbekal dengan pengalaman Indonesia di kawasan.
Prioritas kedua yaitu Indonesia akan meningkatkan sinergi antara keamanan dan pembangunan berkelanjutan. "Di sini, Indonesia ingin memastikan bahwa keamanan dan stabilitas dapat mendukung implementasi dari agenda pembangunan khususnya di kawasan Afrika," jelas Tata.
Prioritas ketiga yakni mengenai kerjasama global terkait masalah terorisme, radikalisme dan ekstremisme. Indonesia akan mendorong kerjasama mengatasi akar masalah munculnya ketiga isu tersebut.
(Rifa Nadia Nurfuadah)