DENPASAR - Kondisi Gunung Agung yang baru saja statusnya ditingkatkan dari normal menjadi waspada beberapa daerah akan terdampak dari aktifitas gunung yang tengah aktif tersebut.
Bila melihat sejarah aktivitas erupsi Gunung Agung dicirikan oleh erupsi-erupsi yang bersifat eksplosif dan efusif dengan pusat aktifitas yang terletak di dalam Kawah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, Made Indra mengatakan, bila dilihat pada sejarah erupsi potensi ancaman berupa bahaya berupa jatuhan piroklastik, aliran piroklastik, dan aliran lava. Maka daerah yang berpotensi terancam jatuhan piroklastik dapat tersebar di sekeliling Gunung Agung tergantung pada arah angin.
Sedangkan ancaman bahaya secara langsung berada di daerah utara gunung, seperti di daerah aliran sungai Tukad Tulamben, Tukad Daya, Tukad Celagi yang berhulu di area bukaan kawah, Sungai Tukad Bumbung di Tenggara, Pati, Tukad Panglan, dan Tukad Jabah di Selatan Gunung Agung berpotensi terhadap bahaya aliran piroklastik dan lahar.