Tim pencari segera menemukan jasad dari dua pendaki di pinggiran hutan. Keduanya jasad yang hanya mengenakan pakaian dalam itu meninggal karena kedinginan. Mereka sempat membuat api unggun, tetapi api itu tidak dapat menyelamatkan nyawa mereka.
Tiga jasad lainnya termasuk jasad Dyatlov, seorang pria dan seorang perempuan kemudian ditemukan d antara lokasi penemuan dua jasad sebelumnya dan kemah yang ditinggalkan. Mereka tampaknya berusaha kembali ke kemah setelah mengira bahaya yang membuat mereka lari telah berlalu. Apa yang dilihat oleh tim pencari di sana menimbulkan banyak pertanyaan, tetapi disimpulkan bahwa lima jasad yang ditemukan meninggal karena hipotermia.
Apa yang membuat semua orang kebingungan dan bertanya-tanya adalah bagaimana sekelompok pendaki gunung yang relatif berpengalaman bisa meninggal karena hipotermia dan apa yang membuat mereka lari dari tenda? Bagaimana dengan empat pendaki lainnya yang belum ditemukan?
Dua bulan kemudian, pada Mei 1959, setelah salju mulai meleleh, jasad empat pendaki terakhir yang terdiri dari tiga pria dan seorang perempuan ditemukan. Berbeda dengan kelima rekannya, mereka mengalami luka fisik yang parah yang diduga sebagai penyebab kematian. Mereka juga berpakaian lebih lengkap dibandingkan dengan jasad lain yang ditemukan sebelumnya sehingga disimpulkan mereka sedang berada di luar tenda saat kejadian.
Otopsi yang dilakukan menunjukkan adanya jejak radiasi pada beberapa pakaian yang dikenakan korban. Tingkat radiasi dua kali tingkat normal, tetapi pihak berwenang menolak memberikan komentar atas penemuan ini.