“Kalau kita order sekarang, akhir tahun 2018 baru selesai. Pada saat order kita harus bayar panjar 30 persen. Tidak ada panjar tidak ada pesawat. Jadi kalau kita order tahun ini kita harus bayar panjar sekitar Rp4,5 M untuk 6 pesawat,” sebut Irwandi.
Dikatakan Irwandi, 15 calon penunggang burung besi itu sedang di sekolahkan. Namun, ia tidak menyebut dimana para calon pilot itu menerima pendidikan kedirgantaraan itu. Menurutnya, jika rencana pengadaan pesawat itu terealisasi, paling tidak akan menyelamatkan kekayaan laut Aceh.
“Pesawat-pesawat ini juga bisa dipakai untuk melacak perahu penyeludup sabu-sabu di Selat Malaka,” paparnya. Rencana APBA-P akan dibahas dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR Aceh. Pihak legislatif belum memberi tanggapan program ini akan diterima atau tidak.
(Angkasa Yudhistira)