BACA JUGA: Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Setiap Hari Dunia Dipenuhi Ancaman Baru
Wanita yang lahir pada 28 September 1947 itu meminta PBB membuat zona aman di wilayah Myanmar agar semua warga sipil dapat terlindungi. Perlindungan harus diberikan tanpa memandang agama atau etnis. Tindakan ini dilakukan agar seluruh warga Rohingya yang dipindahkan secara paksa ke Bangladesh dapat kembali ke rumah Myanmar.
Bangladesh menggarisbawahi pentingnya menegakkan efektivitas dan kredibilitas operasi pemeliharaan PBB. Negara tersebut meminta dunia mempertahankan pendekatan ‘zero tolerance’ terhadap dugaan eksploitasi dan pelecehan seksual. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)