Jyoti Sanghera, kepala hak asasi manusia Asia dan Pasifik, meminta Suu Kyi untuk menghentikan kekerasan. Sanghera mengaku khawatir, jika pengungsi Rohingya yang diketahui tidak memiliki kewarganegaraan tersebut kembali dari Bangladesh, maka mereka akan diasingkan.
"Jika desa-desa hancur total dan kemungkinan penghidupan telah hancur, yang kita takuti adalah mereka dipenjara atau ditahan di kamp-kamp," serunya.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra'ad al-Hussein mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan tersebut tampaknya merupakan taktik sinis untuk memindahkan secara paksa sejumlah besar orang Rohingya agar tak kembali.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)