PBB pun turun tangan untuk menyelesaikan krisis di Rakhine State. Wartawan dan pejabat PBB telah mengumpulkan dokumen kesaksian dari pengungsi Rohingya di Bangladesh yang menggambarkan tindak kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar. Mereka mengaku otoritas berwenang melakukan pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran massal di permukiman Rohingya.
Setelah penyelidikan resmi pejabat PBB dan wartawan tersebut, tentara Myanmar pun menerbitkan sebuah laporan pada pekan ini. Dalam laporan tersebut, mereka berusaha membersihkan diri dari segala pelanggaran.
Akibat krisis ini, Suu Kyi mendapat kecaman dari kelompok hak asasi. Ia dinilai gagal menyelesaikan krisis Rohingya. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)