BEIRUT – Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad Hariri menyatakan menunda pengunduran dirinya, dua pekan setelah dia mengejutkan negaranya dengan secara tiba-tiba menyatakan meletakkan jabatannya di tengah kunjungan ke Arab Saudi. Hariri mengatakan, dirinya menerima permintaan dari Presiden Michel Aoun untuk menunda pengunduran diri guna membahas lebih banyak mengenai alasannya mengambil langkah tersebut.
BACA JUGA: Pasca-Dua Minggu Pidato Pengunduran Diri, PM Hariri Akhirnya Menginjakkan Kaki di Lebanon
Hariri mengumumkan pengunduran dirinya pada 4 November saat berada di Arab Saudi dan mengatakan nyawanya berada dalam bahaya. Pernyataan itu menimbulkan spekulasi yang menduga Hariri tengah disandera oleh Arab Saudi dan melakukan tindakan itu karena ada paksaan dari Riyadh.
Dia akhirnya kembali ke Lebanon pada Selasa, 21 November, di mana dia langsung mengunjungi makam ayahnya, mantan PM Rafiq Hariri yang terbunuh dalam serangan bom pada 2005. CNN, Rabu (22/11/2017) mewartakan, Hariri sempat hadir dalam parade militer memperingati Hari Kemerdekaan Lebanon sebelum bertemu dengan Presiden Michel Aoun pada Rabu.
BACA JUGA: Penuh Momen Mencurigakan, Wawancara PM Lebanon Kuatkan Spekulasi Keterlibatan Saudi
Krisis politik yang terjadi di Lebanon pasca-pengunduran diri Hariri telah memicu kekhawatiran akan konflik antara faksi pemerintah yang didukung Saudi dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara
(dka)