Mugabe Mulai Keras
Pada awal pemerintahannya, Robert Mugabe dipuji karena meningkatkan layanan sosial. Ia membangun sekolah-sekolah dan sejumlah rumah sakit.
Namun di saat bersamaan pula, ia mempelopori tindakan brutal terhadap oposisi politiknya yang dipimpin oleh mendiang Joshua Nkomo. Komisi Katolik untuk Keadilan dan Perdamaian mengklaim, aksi Mugabe ini merenggut nyawa 20 ribu orang,
BACA JUGA: Bertemu Satu Meja, Para Pemimpin Parpol Penguasa Zimbabwe Rencanakan Kudeta Presiden Mugabe
Puluhan ribu orang yang sebagian besar pendukung Nkomo, terbunuh dalam tragedi "Gukurahundi" di daerah yang dulunya dikenal sebagai wilayah Ndebele di Zimbabwe. Tragedi ini didalangi pasukan Brigade 5, yang dilatih Korea Utara.
Nkomo adalah inisiator perjuangan nasionalis untuk kemerdekaan Zimbabwe. Peristiwa "Gukurahundi" berakhir hanya dengan penandatanganan Perjanjian Persatuan, antara partai Mugabe (Zanu-PF) dan partai Nkomo (PF-Zapu).
Robert Mugabe resmi menjadi presiden pada 1987. Peran perdana menteri saat itu juga dihapuskan.
Semenjak itu, Mugabe terus memimpin lewat pemilihan umum yang kontroversial. Kritikus mengklaim bahwa Mugabe terus mencurangi pemilihan, termasuk pada 2008. Saat di mana Mugabe kalah dari Perdana Menteri, Morgan Tsvangirai.
Meski begitu, Mugabe tetap mendapat dukungan karena berbicara untuk orang miskin. Sementara para kritikus, mengklaim Robert Mugabe telah menjadi pemimpin yang otoriter.