Jejak Orang Mati ...
Bahwa ada upaya menutupi kasus ini tidak diragukan lagi. Investigasi BBC menemukan bukti yang menunjukkan bahwa dua orang yang membantu remaja pembunuh tersebut agar bisa dekat ke Benazir Bhutto, juga mati ditembak di sebuah pos pemeriksaan militer pada 15 Januari 2008. Seorang pejabat penting pemerintah Zardari mengatakan kepada BBC bahwa dia yakin ini adalah "perjumpaan" - istilah yang di Pakistan digunakan untuk pembunuhan ekstra-yudisial.
Nadir dan Nasrullah Khan adalah murid madrasah Haqqania di Pakistan barat laut, yang didukung Taliban. Mahasiswa lain yang terkait dengan pesantren yang terlibat dalam komplotan tersebut juga meninggal dunia. Salah satu dokumen resmi paling rinci yang diperoleh BBC adalah presentasi PowerPoint resmi yang dipresentasikan kepada majelis provinsi Sindh.
Nama mahasiswa itu Abad ur Rehman, mantan mahasiswa di sana dan pembuat bom yang membantu menyediakan rompi bunuh diri yang digunakan dalam pembunuhan Benazir Bhutto. Dia terbunuh di salah satu wilayah adat Pakistan pada 13 Mei 2010.
Lalu ada Abdullah yang, menurut presentasi majelis Sindh, terlibat dalam pengangkutan rompi bunuh diri menjelang serangan Rawalpindi yang menewaskan Benazir Bhutto. Dia terbunuh di Mohmand Agency di Pakistan utara dalam sebuah ledakan pada tanggal 31 Mei 2008.
Salah satu kematian orang paling terkenal yang terkait dengan pembunuhan tersebut adalah Khalid Shahenshah, salah seorang penjaga keamanan Benazir. Shahenshah berada dalam jarak beberapa meter dari Benazir saat ia menyampaikan pidato terakhir di Rawalpindi. Rekaman menunjukkan dia melakukan serangkaian gerakan aneh dan tidak ada yang bisa memberi penjelasan yang masuk akal.
Meski diam, dia menatap ke arah Bhutto sambil terus melipat jarinya di tenggorokannya. Gambar gerak tubuhnya menjadi viral dan pada 22 Juli 2008 Shahenshah ditembak mati di luar rumahnya di Karachi.
Jaksa Chaudhry Zulfiqar Ali yang dibunuh di Islamabad. (Foto: Faooq Naem)
Korban berikutnya adalah jaksa penuntut, Chaudhry Zulfikar. Seorang pengacara yang memiliki reputasi tinggi dalam hal kompetensi dan kerja kerasnya, dia mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia memproleh kemajuan nyata dalam penyelidikan Benazir.
Pada 3 Mei 2013 dia ditembak mati di jalanan Islamabad saat dia dibawa ke persidangan.