Akhir tahun lalu, Sisi mengatakan bahwa Pilpres Mesir 2018 akan diadakan pada Maret dan April sesuai jadwal. Sisi menekankan bahwa dia tidak akan berusaha mengubah batas konstitusional yang menyatakan presiden hanya memerintah selama empat tahun.
Meskipun belum mengumumkan secara resmi pencalonannya untuk pemilihan 2018, Sisi secara luas diperkirakan akan melakukannya. Ia diprediksi mendapatkan kemenangan telak karena tidak adanya penantang kompetitif dalam pemilihan presiden.
Pada Desember 2017, sebuah kampanye pro-Sisi mengatakan bahwa mereka mengumpulkan lebih dari 12 juta tanda tangan warga Mesir. Lebih dari 11 persen penduduk mendukung Sisi untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden.
Pengacara oposisi Mesir Khaled Ali pada 2017 mengumumkan bahwa dia berniat untuk berpartisipasi dalam pilpres. Namun, Ali diperkirakan akan diskualifikasi karena dia telah menerima hukuman penjara selama tiga bulan yang ditangguhkan pada September 2017. Penyebabnya, Ali dilaporkan telah melakukan pelecehan setelah memenangkan pengadilan yang menantang pemerintah.
Di sisi lain, mantan komandan angkatan udara dan mantan perdana menteri Ahmed Shafiq, yang melarikan diri dari Mesir setelah kalah tipis dari Morsi dalam pemilihan 2012, mengumumkan dari Uni Emirat Arab (UEA) niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
(Wikanto Arungbudoyo)