JAKARTA - Pendaftaran pasangan calon (paslon) yang akan maju di Pilkada Jawa Barat 2018 akan dibuka pada 8-10 Januari ini. Meski tinggal beberapa hari lagi, masih ada paslon yang masih belum resmi maju menjadi Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saja baru mengumumkan mengusung Ridwan Kamil-Anton Charliyan, di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018). Dengan begitu, PDIP berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, dan Partai Hanura.
Sementara partai-partai lainnya sudah mengusung sejumlah nama. Seperti Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang kembali berkoalisi setelah sebelumnya memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka mengusung, Mayjen (Purn) Sudrajat, sebagai calon gubernur dan Ahmad Syaikhu, sebagai wakilnya.
Dua partai besar seperti Golkar dan Demokrat pun tidak ketinggalan. Mereka mengusung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Ketiga paslon tersebut punya kekuatannya masing-masing. Sepeti dikatakan pengamat politik, Adi Prayitno, saat dihubungi Okezone pada Kamis (4/1/2017), berikut kekuatan politik mereka:
1. Mayjen (Purn) Sudrajat - Ahmad Syaikhu
Nama Sudrajat-Ahmad tampaknya kurang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. Namun, Koalisi Reuni (Gerindra, PKS, dan PAN) tampaknya tidak memanfaatkan figur terkenal, melainkan kekuatan mesin politiknya.
Seperti saat PKS dan PAN mengusung Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Saat itu, kedua pasangan tersebut sempat diragukan untuk menang, tapi hasilnya, kedua partai itu mampu membuat Heryawan memimpin selama dua periode.
"Dua periode mereka menang di Jawa Barat itu mengindikasikan bahwa mesin politik mereka itu solid. Mereka itu yakin sampai sekarang kalau mesin politiknya itu ya tetap solid," kata Prayitno.
Selain itu, Sudrajat yang merupakan Mayor Jenderal Purnawirawan, juga mempunyai kekuatan. Selain karena ketegasan, ia juga punya jaringan yang kuat.
"Biasanya, panglima-panglima maupun jenderal TNI bintang dua itu kan memiliki jaringan di wilayahnya. Ini yang kemudian yang membuat Sudrajat dipilih oleh Gerindra," ujar Prayitno.