2. Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi
Sebagai petahana, Deddy-Dedi hanya perlu "menjual" kinerja program-program mereka selama ini. Seperti diketahui, Deddy Mizwar merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat saat ini, sementara Dedi Mulyadi, merupakan Bupati Purwakarta.
Karena itu, pasangan petahana ini tampaknya tidak perlu terlalu banyak berkampanye. Kekuatan mereka terletak pada penilaian masyarakat soal sukses-tidaknya program selama ini.
"Kalau mereka tidak mampu membuktikan kalau mereka bisa bekerja, ya jangan harap bisa menang," kata Prayitno.
3. Ridwan Kamil - Anton Charliyan
Ridwan Kamil sepertinya mendapat pasangan yang tepat bersama Anton Charliyan. Pasalnya, Anton merupakan mantan Kapolda Jabar yang baru diganti pada Agustus 2017 lalu.
"Artinya jejaringnya masih terawat, dan biasanya mantan Kapolda itu memiliki jaringan sampai tingkat RT-RW juga bisa," kata Prayitno.
Selain itu, pergerakan Ridwan Kamil yang sudah lebih dulu menyatakan sebagai Calon Gubernur Jawa Barat 2018, membuatnya unggul di beberapa survei belakangan. Survei Poltracking menyatakan, Emil (julukan Ridwan Kamil) menang telak dengan 42 persen.
"Tapi kandidat lain belum ngapa-ngapain. Maksudnya, hasil survei 42% itu karena Ridwan Kamil sudah berkali-kali bersosialisasi," jelas Prayitno.
Untuk diketahui, Emil memang beberapa kali mempromosikan dirinya di televisi, radio, dan media sosial. Bahkan baliho-baliho dan spanduknya sudah bermunculan di Jawa Barat sebelum paslon lainnya berkampanye.
(Awaludin)