Sementara soal kedatangannya ke Kantor DPP PDIP untuk membuka kans koalisi, ia menyatakan hal itu sudah diketahui oleh parpol pengusungnya. Urusan koalisi dan penentuan cawagub pun kini menjadi ranah para ketua umum, bukan dirinya.
Disinggung jika partai pengusungnya kabur jika PDIP memaksakan memasangkan Emil dengan Anton, ia juga tidak memberi jawaban. Ia hanya menegaskan itu jadi ranah para ketua umum.
"Kan saya bilang sekarang sedang proses dibahas di level partai-partai koalisi dan posisinya bukan bagaimana saya lagi. Jadi, sekarang itu urusan pilgub itu Ridwan Kamil ini posisi pasif, berjodoh dengan siapa, silakan para ketua umum partai koalisi menyepakati dan mufakat," ungkapnya.
"Jadi, mau dijodohkan dengan siapa, masih blank. Tapi saya siap menerima dengan siapapun saya dijodohkan," tutur Emil.