KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah mengidenfikasi sejumlah daerah di provinsi berbasis kepulauan itu yang rawan terdampak bencana banjir di tengah musim hujan yang saat ini sedang terjadi di daerah itu.
"Sejumlah kabupaten yang diindetifikasi rawan bencana banjir adalah Kabupaten Malaka, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Rote Ndao dan Kabupaten Kupang," kata Kepala BPBD NTT Tini Thadeus di Kupang, Senin (15/1/2018).
(Baca Juga: Banjir Sapu 10 Desa di Nusa Tenggara Timur)
Selain bencana banjir dari sejumlah derah itu ada juga yang memiliki karajter terkena bencana lobsor yaitu di Kabuparen TTS dan Kabupaten Kupang. Mengantisipasi kondisi itu, BPBD NTT telah menyiagakan seluruh personel dan peralatan di derah-daerah termasuk daerah yabg dinilai masih aman dan tidak terdampam bencana.
Kesiagaan personel dan peralatan itu dilakukan di setiap posko siaga bencana yabg ada di 22 kabupaten dan kota provinsi selaksa nusa itu. "Posko siaga bencana di masing-masig daerah bahkan kita susah aktifkan 24 jam," katanya.
Selain siaga bencana serta tanggap darurat, BPBD NTT sudah menyediakan anggaran sebesar Ro900 juta unuk kepentingan perbaikan sejumlah fasilitas ekonomi masyarakat yang terdampak bencana nantinya. Anggaran itu bersumber dari bantuan pemerintah pusat.
"Selain itu BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik tanggap darurat sebanyak lima peti kemas," katanya.