"Tas kami rusak. Begitu juga dengan penumpang lain. Kami tidak tahu apa bagasi kami dibongkar di Kualanamu atau di Soekarno Hatta," ungkapnya, Selasa (16/1/2018).
"Karena curiga, saya dan penumpang lain memeriksa tas masing-masing. Kecurigaan kami terbukti, ternyata sejumlah barang berharga raib, sebagian lainnya rusak. Kalau saya, saya kehilangan ijazah SD dan SMK milik istri saya," tambah Pendi.
Penumpang lain juga mengaku kehilangan barang berharga, seperti cincin. Kotak perhiasan yang kosong juga ditemukan berpindah tempat ke tas yang lain. "Juga ada mahasiswi yang kehilangan uang dari dompet yang diletakkan di dalam tas. Dia bahkan tidak punya ongkos dari bandara," paparnya.
Para penumpang itu kemudian mendatangi pos pengaduan. Mereka hanya diberikan lembar pengaduan dan diarahkan membuat laporan pengaduan ke polisi.
Malam itu juga istri Pendi dan penumpang lain membuat laporan ke Polres Bandara Soekarno Hatta. Setelah membuat laporan, mereka baru dapat meninggalkan bandara pada Minggu 14 Januari 2018 sekira pukul 05.00 WIB.