"Kapasitas perahu yang di gunakan terlalu kecil, proses pencarian hanya dilakukan di siang hari. Proses pencarian hanya kita lakukan sampai jam 5 sore. Kalau malam hari kita tidak melakukan pencarian, karena keadaan sarana perahu hanya di bawah dua ton, kalau di atas lima ton mungkin bisa kita lakukan pencarian di malam hari," tuturnya.
Sementara, menurut warga Simpang Pesak, buaya ini memiliki ukuran yang cukup besar, keganasan buaya muara dikawasan ini cukup mengerikan. Bahkan sudah sering menyerang warga.
"Hampir setiap tahun ada yang diterkam buaya muara di sini. Kalau tidak salah sudah ada enam orang yang hilang di terkam buaya di sungai ini," ungkap Sahanudin, warga setempat.
Menurutnya, buaya muara yang terkenal ganas itu memiliki diameter sekitar tujuh meter, "Buaya muaranya sekira 7 meter, di sini dari enam orang yang di terkam buaya. Cuma satu jasad yang ditemukan utuh yang lainnya tinggal paha dan bagian tubuh lainnya," ungkapnya.
Kendati demikian BPBD Belitung Timur berencana akan terus melakukan operasi pencarian ini akan terus dibantu oleh warga hingga didapat kepastian tentang nasib Juhardi, mengingat Juhardi sudah empat hari belum ditemukan. Namun, pihak BPBD sendiri secara resmi hanya dapat menurunkan tim pencari selama tujuh hari sesuai standart operasional SAR.
(Angkasa Yudhistira)