Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Potret Buram Insiden Penyerangan Tokoh Agama dan Tempat Ibadah Wajib Jadi Perhatian Pemerintah

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2018 |18:21 WIB
Potret Buram Insiden Penyerangan Tokoh Agama dan Tempat Ibadah Wajib Jadi Perhatian Pemerintah
Pasca-penyerangan Gereja St. Lidwina. (Foto: Antara)
A
A
A

Jangan Langsung Dianggap Gila

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap jemaah Gereja Santa Lidwina. Yaqut menduga ada motif atau agenda setting atas serangkaian aksi teror belakangan ini.

"Kami minta aparat kepolisian usut tuntas kasus ini dan apa motifnya di belakangnya. Jangan asal dibilang pelakunya diduga gila. Masa dari semua kejadian pelakunya gila semua. Aneh," tegas Yaqut, dalam keterangannya yang diterima, Senin (12/2/2018).

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, pun tidak yakin pelaku benar-benar gila. Apalagi, kasus teror ini terjadi tidak berselang lama dan menimpa tokoh agama, mulai NU, Persis, Bhiksu di Tangerang, dan sekarang umat Katholik di Sleman.

(Baca juga: Pelaku Penyerangan Gereja Santa Lidwina Jangan Langsung Disebut Diduga Gila)

"Kalau menurut saya, pelaku memang gila, tapi bukan secara psikologis atau fisik, tapi tergila-gila agama. Pelaku gila karena pemahaman agama yang salah," katanya.

Sementara itu terkait penganiayaan terhadap ulama, pakar hukum pidana dari UII Yogyakarta Muzakir meminta polri jangan terburu-buru mengambil sikap atas tes kejiwaan dokter.

"Saya kira menarik pertama itu justru kita mencurigai seoramg yang melakukan benar-benar gila atau tidak, Karena dia subuh ada di mesjid masa kalo ga ada motif kesana kan (aniyaya) tidak mungkin. kalau kasus pertama penyidik hars fair," ujarnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement