Namun, dengan intervensi NATO pada 2011, PBB mengenakan sanksi terhadap aset pemerintah Libya, yang secara efektif mengambil sekitar USD67 miliar dari LIA, yang disimpan di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Namun, di Uni Eropa, pemerintah negara-negara naggota hanya membekukan jumlah asli, sementara bunga dan dividen yang diperoleh pada 2011 tetap merupakan aset cair.
Penyelidikan yang dilakukan Politico bulan lalu menunjukkan adanya arus rutin dividen sahama, pemasukan obligasi dan pembayaran bunga dari dana 16 miliar euro tersebut. arus dana ini menunjukkan adanya celah dalam sanksi yang diberlakukan.
Melalui penyelidikan itu terungkap bahwa bunga keuntungan telah dikeluarkan secara rutin dari rekening LIA di HSBC dan beberapa rekening LIA lainnya di Arab Banking Corporation di Bahrain. Euroclear juga mengonfirmasi bahwa mereka membayar dividen bulanan dari dana yang berasal dari keempat rekening LIA tersebut.
BACA JUGA: Sepupu Khadafi: NATO Sulap Libya Jadi Negara Budak
Meski menteri keuangan Belgia menegaskan bahwa pembayaran bunga itu sah dan legal, beberapa pejabat tetap harus menjawab kemana dana sebesar 10 miliar euro itu hilang?
(Rahman Asmardika)