Moskow mengatakan telah meminta sampel dari zat kimia yang digunakan dalam upaya pembunuhan Skripal segera setelah ada dugaan zat tersebut berasal dari Soviet. Namun, permintaan itu tidak ditanggapi oleh Inggris.
Selain meminta sampel zat tersebut, Rusia juga meminta akses kepada material dari penyelidikan yang sedang berjalan. Menurut Menlu Rusia, Sergey Lavrov, hal itu dikarenakan Yulia Skripal, putri dari Sergey Skripal yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut, adalah warga Rusia.
Pada Senin, 12 Maret, PM May mengatakan Skripal dan putrinya diracun dengan senjata kimia buatan Soviet yang dinamai Novichok. Dia memberi Rusia 36 jam untuk memberikan penjelasan dan mengatakan bahwa Inggris menuding Rusia bertanggungjawab atas upaya pembunuhan tersebut.
BACA JUGA: PM Inggris: Mantan Mata-Mata Rusia Diberi Racun Novichok
Menurut May, hanya dua penjelasan yang mungkin: baik Moskow meracuni bekas mata-mata dengan sengaja, atau membiarkan racun syarafnya jatuh ke tangan yang salah.
(Rahman Asmardika)